Training adalah proses pengembangan kompetensi peserta melalui penyampaian pengetahuan, keterampilan, dan sikap secara sistematis dan terstruktur. Dalam konteks pengawasan sekolah, training biasanya diberikan kepada tenaga pendidik, kepala sekolah, maupun staf sekolah untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam aspek tertentu seperti manajemen sekolah, kurikulum, penilaian, teknologi pembelajaran, dan lain-lain.
Kapan Melakukan Training dalam Kepengawasan?
Pengawas sekolah melakukan training ketika terjadi kebutuhan pengembangan kompetensi secara spesifik dan sistematis yang diperlukan untuk memenuhi standar pendidikan, mengatasi permasalahan tertentu, atau merespons program inovasi. Training dilaksanakan secara berkala, misalnya sebelum pelaksanaan kurikulum baru, dalam rangka peningkatan mutu pembelajaran, atau pengembangan profesional berkelanjutan.
Dampak dan Manfaat Training:
- Meningkatkan kompetensi dan profesionalisme tenaga pendidik dan pengelola sekolah secara sistematis.
- Mendukung peningkatan kualitas pembelajaran dan mutu layanan pendidikan.
- Mempercepat adopsi inovasi dan perubahan di lingkungan sekolah.
- Membangun budaya belajar berkelanjutan dan peningkatan kapasitas kolektif di sekolah.
- Memberikan pengetahuan terbaru dan terbaik sesuai standar nasional maupun internasional.
- Mendorong peningkatan hasil belajar siswa serta efisiensi dan efektivitas proses pembelajaran.
Penutup
Training merupakan metode yang sangat penting dan efektif dalam upaya peningkatan mutu pendidikan. Dengan proses yang terstruktur dan sistematis, training mampu mempercepat peningkatan kompetensi tenaga pendidikan serta memperkuat kualitas pengelolaan sekolah secara keseluruhan.
